Gejala Gigi
berlubang
Gejala yang
muncul pada tiap orang dapat berbeda, tergantung tingkat keparahan dan lokasi
lubang pada gigi. Saat lubang masih berukuran kecil dan baru terbentuk, gejala
mungkin tidak muncul atau tidak terasa. Namun, ketika kondisi sudah semakin
memburuk, gejala yang akan timbul adalah:
- Sakit gigi, terutama saat mengigit atau ketika gigi ditekan.
- Gigi menjadi sensitif.
- Nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin atau panas.
- Terdapat lubang yang terlihat jelas pada gigi.
- Nyeri pada gigi yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas.
- Terdapat bagian gigi yang berubah warna menjadi putih, cokelat, atau hitam.
Penyebab Gigi berlubang
Gigi
berlubang umumnya diawali oleh adanya plak pada mulut. Plak berasal dari sisa
makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal, susu, minuman ringan, buah,
kue, atau permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi
asam. Kombinasi antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air
liur, akan membentuk plak yang melekat pada gigi. Asam yang terdapat dalam plak
secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada
gigi.
Selain itu,
gigi berlubang juga dapat dipicu oleh beberapa faktor lain, seperti:
- Tidak menggunakan pasta gigi mengandung fluoride. Fluoride adalah senyawa yang umumnya terkandung dalam pasta gigi, berfungsi untuk merawat kesehatan serta mencegah kerusakan pada gigi.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis atau asam.
- Mulut kering.
- Menderita gangguan makan (misalnya anoreksia atau bulimia) dan penyakit refluks asam lambung.
- Pertambahan usia.
- Penggunaan rutin obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herbal yang mengandung gula.
- Jarang menyikat atau membersihkan gigi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar